Berikutini ada beberapa tips kesehatan yang bisa dilakukan untuk cara menjaga kesehatan bagi pekerja malam atau orang yang sering bekerja saat malam hari : Menjaga Pola Makan; Hal pertama yang harus anda perhatikan untuk menjaga tubuh tetap sehat meski bekerja di malam hari adalah harus menjaga pola makan.
Perlengkapankotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) harus sesuai standar dan memadai. Perusahaan harus memastikan para pekerja mendapat fasilitas yang baik di tempat kerja. Fasilitas yang perlu diperhatikan seperti loker untuk menaruh barang pribadi, air minum, toilet, ruang untuk istirahat, termasuk dapur kecil.
170 Macam Profesi Pekerjaan: Gambar dan Tugasnya [LENGKAP] by Boston. Macam-macam profesi pekerjaan di Indonesia memang ada banyak sekali jenisnya, mulai dari bidang jasa, transportasi, kesehatan, keamanan, perkantoran hingga tenaga ahli sangat diperlukan. Selain itu pekerjaan juga dibutuhkan untuk mendapatkan sumber pendapatan utama guna
JenisLingkungan Kerja. Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu "Sedarmayanti, 2001:21": 1. Lingkungan Kerja Fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai secara langsung maupun tidak langsung.
VI. PENUTUP Kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium Kesehatan bertujuan agar petugas, masyarakat dan lingkungan laboratorium kesehatan saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak.
DasarHukum. Dasar hukum Perpres 62 tahun 2022 tentang Otorita IKN adalah: Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6766);
5Macam Masalah Kesehatan yang Dialami oleh Pekerja Pabrik. Masalah kesehatan yang menimpa seorang pekerja pabrik sering timbul dari pengaruh lingkungan dan kelalaian pekerja itu sendiri. Pasalnya, pabrik menjadi salah satu tempat bagi para pekerja untuk banyak menghabiskan waktu. Mulai dari pagi hingga petang ataupun sebaliknya.
A Pengertian Lingkungan Kerja. Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting ketika karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan dalam bekerja.
SediakanAlat Pengaman untuk Karyawan. Demi menunjang keselamatan kerja, pihak perusahaan wajib menyediakan berbagai alat keamanan yang diperlukan. Terutama, seperti peralatan helm, sepatu kerja, romi pengaman, kacamata keamanan, dan lain-lain. Dengan demikian, perusahaan sudah memiliki andil besar dalam melindungi keselamatan karyawannya.
Jikalingkungan kerja kamu mulai menjadikan diskusi dan feedback sebagai ajang saling menjatuhkan, menyindir, dan menyerang antar tim atau bahkan individu, ini menjadi tanda toxic dari lingkungan kerja. Dengan lingkungan yang seperti itu, kamu tidak bisa mendapatkan kebebasan berpendapat dan tidak bisa berproses. adanya favoritism
oEU4. Kelancaran berjalannya operasi perusahaan difaktori oleh banyak hal, terutama sistem kesehatan dan keselamatan kerja. Kesehatan kerja adalah poin terpenting dalam meningkatkan keefisienan operasional perusahaan jelasnya mengenai peran sistem kesehatan kerja dapat disimak di bawah Kerja AdalahKesehatan kerja merupakan hal yang penting dalam sebuah proyek pekerjaan demi kesehatan para kerja sendiri memiliki banyak sekali pengertiannya, lebih rinciannya Anda bisa menyimak beberapa pengertian yang ada di bawah Menurut UU Pokok Kesehatan RIBerdasarkan pada UU Pokok Kesehatan RI nomor 9 tahun 1960, Bab 1 pada pasal 2 menjelaskan bahwa pengertian kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang termasuk agar masyarakat pekerja dapat memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik itu jasmani, rohani ataupun sosial. Di mana kesehatan kerja ini dilakukan dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan kesehatan atau penyakit pada pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja atau penyakit Kesehatan Kerja Menurut WHOSedangkan menurut WHO tahun 1950, pengertian kesehatan kerja adalah upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan derajat setinggi-tingginya mengenai kesejahteraan fisik, mental serta sosial bagi setiap pekerja di semua pekerjaan atas risiko yang diakibatkan faktor merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan mana para pekerja berada pada suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi serta diringkaskan untuk menyesuaikan pekerjaan manusia yakni setiap manusia terhadap pekerjaan. Seiring dengan perkembangan waktu, definisi tersebut mengalami perubahan sehingga di tahun 19955 gabungan WHO dan ILO mendefinisikannya pada tiga fokus berbeda di antaranyaDefinisi pertama ialah sebagai pemeliharaan dan promosi kesehatan karyawan dan kapasitas didefinisikan sebagai peningkatan lingkungan kerja dan pekerjaan yang kondusif terhadap K3 kesehatan kerja didefinisikan sebagai pengembangan, pengorganisasian serta budaya kerja yang dapat mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan proses pengerjaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan suasana sosial yang lebih positif serta operasi pekerjaan yang lancar sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari pada kedua pengertian tersebut, kesehatan kerja merupakan kesatuan dari keselamatan kerja. Yang mana kedua hal tersebut memiliki tujuan sama dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja selama proses pekerjaan dari situs Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, dengan demikian dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja atau penyakit akibat kelalaian yang menyebabkan demotivasi dan defisiensi produktivitas apa yang harus membuat program tersebut dilaksanakan?Menurutkan Moekijat 2004, program keselamatan dan kesehatan kerja diselenggarakan untuk tiga faktor penting. ketiga faktor ini di antaranyaFaktor PertamaFaktor pertama ialah berdasar pada perikemanusia. Para manajer melaksanakan pencegahan kecelakaan kerja atas dasar perikemanusiaan yang murni. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan yang diderita luka serta efek terhadap KeduaFaktor kedua yakni berdasarkan Undang-undang. Di mana program keselamatan dan kesehatan kerja diadakan berdasarkan undang-undang, sehingga mereka yang melanggarnya akan menerima hukuman KetigaFaktor ketiga yakni alasan ekonomi. Di mana program ini diadakan untuk menyedari keselamatan kerja sebab biaya kecelakaan dapat berdampak besar untuk faktor yang disebutkan menjadi alasan kuat mengapa keselamatan dan kesehatan kerja lagi tujuan dari diadakan program tersebut yakni untuk mencegah adanya kecelakaan atau kesehatan yang menurun di masa proses bekerja berlangsung dan tentunya banyak manfaat Pokok Kesehatan KerjaMenurut pasal 164 upaya kesehatan kerja ialah upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari adanya gangguan kesehatan dan pengaruh buruk akibat pekerjaan. Bentuk upaya kesehatan kerja meliputi pekerja yang berada di sektor formal dan bentuk upaya pokok kesehatan kerja diantaranya berikut iniUpaya pertama di mana pengelola tempat kerja memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja, penyakit yang disebabkan kerja maupun yang berhubungan dengan pekerjaan yang terjadi di tempat kerja. Pemilik ataupun pengusaha diwajibkan untuk melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui ragam upaya diantaranya, preventif, promotif, pengobatan, serta pemulihan bagi tenaga ataupun pengusaha bertanggung jawab atas keikutsertaan tenaga kerja dalam program BPJS melakukan penyusunan petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis penyelenggaraan upaya preventif, promotif, pengobatan, hingga pemulihan bagi tenaga kerja untuk pemilik atau melaksanakan upaya kesehatan kerja baik itu di sektor formal maupun informal, maka Dinas bersama OPD yang membidangi ketenagakerjaan beserta instansi mengenai pelaksanaan bentuk upaya kesehatan kerja ialah pemerintah daerah melakukan penetapan standar kesehatan kerja dengan mengacu regulasi kesehatan tenaga kerja tingkat Nasional melalui bentuk upaya pokok kesehatan kerja yang seharusnya dilakukan oleh beberapa pihak yang terlibat pada ketenagakerjaan. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa bentuk upaya kesehatan kerja meliputi dua sektor yakni sektor formal dan informal. Kedua sektor ini memiliki bentuk upaya yang berbeda tentunya, lalu mana upaya pada kedua sektor tersebut? Menurut dari jawaban yang ada di upaya-upaya yang dimaksud ini diantaranyaUpaya Kesehatan Kerja Sektor Formal Upaya kesehatan kerja pada sektor formal ialahPengusaha memiliki tanggung jawab penuh terhadap kesehatan kerja ketenagakerjaanFasilitasnya relatif lebih baik dan sudah berjalan dengan upaya pelayanan yang lebih komprehensifFasilitas upaya kesehatan menjadi bagian dari SMK3 yang merupakan bagian integral dari manajemen perusahaan; Peran pemerintah terfokus pada pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan regulasi Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal Selanjutnya upaya kesehatan kerja di sektor informal dapat berupaUpaya dapat menjadi tanggung jawab pekerja, majikan ataupun pemerintahUpaya yang masih belum berjalan baik di segala aspek Pelayanan kesehatan masih sama dengan pelayanan kesehatan seperti pemerintah menjadi utama mengenai pengembangan pelayanan yang komprehensif. Dari penjelasan di atas, Anda menjadi lebih tahu bedanya upaya kesehatan kerja di kedua sektor, formal dan informal. Dengan begitu, Anda bisa menjadi lebih paham terhadap sistem pekerjaan yang berbeda di kedua sektor Kesehatan Kerja adalahSetelah memahami penjelasan di atas baik itu mengenai pengertian dan bentuk upaya dari kesehatan kerja, Anda pasti bertanya sebetulnya bagaimana tujuan kesehatan kerja? Di bawah ini penjelasan terkait tujuan kesehatan tujuan dari kesehatan kerja adalah agar setiap pegawai dapat menerima jaminan keselamatan dan kesehatan kerja mengenai fisik, psikologis dan adanya kesehatan kerja setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan untuk sebaik-baiknya dan selektif dengan adanya kesehatan kerja hasil semua produksi dapat dipelihara untuk jaminan atas pemeliharaan dan adanya peningkatan kesehatan gizi adanya kesehatan kerja dapat meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi terhindar dari adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan atas kondisi kerja. Setiap pegawai dapat memiliki rasa aman dan terlindung selama proses tersebut tentunya akan membuat dampak baik terhadap Apa Itu Kesehatan Lingkungan Kerja?Kesehatan lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan kerja yang secara fisik terlihat bersih, nyaman dan tentunya kerja yang sehat ditandai dengan tidak adanya sampah, debu, kotoran, serangga dan hal lain yang berdampak pada kesehatan peserta tenaga kerja. Terpenting ialah keselamatan dan kesehatan kerja di tempat pekerjaan berjalan baik sehingga pekerja merasakan dampak dengan terlaksananya kesehatan lingkungan kerja ada banyak manfaat yang dirasakan oleh para pekerja yakniTerhindar dari PenyakitManfaat utama dari terlaksananya kesehatan lingkungan kerja yang baik ialah untuk menghindari dari adanya penyakit. Penyakit dapat ditimbulkan oleh lingkungan kerja yang tidak terawat, di mana lingkungan kerja yang kotor, kumuh dipenuhi oleh kuman, virus dan bakteri yang berkembang. Artinya lingkungan yang tidak terawat dapat menimbulkan ragam lingkungan pekerjaan tetap sehat dan menghindari hal buruk pada kesehatan karyawan sebab lingkungan yang kotor, maka setiap perusahaan harus memiliki sistem kebersihan yang jelas. Dengan begitu lingkungan pekerjaan tetap terjaga kebersihannya dalam ProduktivitasLingkungan tempat bekerja yang bersih dan nyaman dapat meningkatkan produktivitas menjadi lebih tempat kerja yang kotor, membuat Anda merasa tidak nyaman bekerja lama-lama akhirnya produktivitas pun sebab itulah sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja demi peningkatan produktivitas para pekerja. Menjaga Sistem Kerja untuk Efisien dan EfektifSelain daripada itu, menjaga kesehatan lingkungan kerja pun sangat penting untuk menjaga sistem kerja untuk tetap lebih efisien dan lingkungan tempat kerja yang bersih dan sehat dapat membuat sistem kerja yang ditetapkan dapat dengan mudah dijalankan. Sebaliknya jika lingkungan kerja tidak terawat, sistem kerja tidak akan bisa dijalankan secara Meningkatkan MoodSiapa yang tidak sangka bahwa lingkungan kesehatan kerja pun dapat berdampak pada mood atau suasana hati para pekerja. Jika lingkungan kesehatan terjaga dan bersih, maka mood atau suasana hati para pekerja dapat meningkat, sebab seiring merasa semangat dalam menyelesaikan pekerjaan? Sebaliknya lingkungan yang tidak terawat akan membuat pekerja menjadi lebih Hubungan Kerja yang BaikTerakhir manfaat dari adanya kesehatan lingkungan kerja yakni dapat membuat hubungan antar rekan kerja dan atasan dapat dilakukan dengan mudah. Begitupun dengan antar divisi dan posisi, komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Sebab tidak terhalangnya oleh masalah kesehatan lingkungan kerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak terjaga dapat membuat hubungan atau komunikasi menjadi lebih enggan dan bahkan mungkin malas. Demikianlah manfaat yang diperoleh jika kesehatan lingkungan kerja dapat terlaksana di tempat penjelasan ini kita pahami bahwa kesehatan lingkungan kerja serta keselamatan kerja , dan kesehatan kerja adalah sangat penting bagi ketenagakerjaan dengan tujuan utama meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut.
Jakarta Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia FSP RTMM-SPSI memproklamirkan dukungan kepada para anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR yang peduli dan berani memperjuangkan kepentingan masyarakat yang bergantung pada Industri Hasil Tembakau IHT. Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP RTMM-SPSI Sudarto AS menyampaikan dukungan ini di tengah pembahasan Rancangan Undang-undang atau RUU Kesehatan yang mengandung sejumlah pasal terkait tembakau. Cerita Berhenti Merokok Simon Cowell, Juri America's Got Talent yang Kasih Putri Ariani Golden Buzzer Pertama dalam 5 Tahun, Penerimaan Cukai Rokok Semester I 2023 Diprediksi Amblas Suami Perokok Beristri Cerewet Wajib Baca, Ini Solusi dari Gus Baha Pasal-pasal ini dinilai akan berdampak sangat besar, bukan hanya kepada industri IHT tetapi masyarakat kecil yang bergantung pada rantai pasok tembakau seperti petani, buruh, pekerja seni, hingga pedagang. โSeluruh anggota FSR RTMM-SPSI di seluruh Indonesia akan tegak lurus hanya memilih para wakil rakyat yang peduli dan berani membela kepentingan tenaga kerja, dengan menolak seluruh pengaturan tembakau pada RUU Kesehatan!โ tegasnya, Rabu 8/6/2023. Seperti diketahui, aturan terkait tembakau termaktub pada pasal 154-158 di RUU Kesehatan. Salah satu pasal paling kontroversial adalah terkait penyetaraan tembakau dengan narkotika, psikotropika, dan alkohol yang sama-sama digolongkan pada pasal 154. Penyetaraan berpeluang menjadi celah kriminalisasi bagi para petani yang menanam, industri yang mengolah, pedagang yang menjual, dan konsumen tembakau. 143 Ribu Bekerja di Industri Rokok FSP RTMM SPSI mencatat sedikitnya ada anggotanya yang bekerja di industri rokok. Angka ini, belum termasuk jumlah petani, konsumen, dan pedagang yang terlibat dalam rantai pasok industri. Tak hanya pasal 154, pasal 156 juga dianggap RTMM turut menuai kontroversi. Jika pasal ini tetap dimasukkan, maka akan terjadi tumpang tindih aturan dengan kementerian lainnya sehingga menyalahi tujuan pembentukan RUU secara omnibus law, yakni harmonisasi peraturan. Lebih lanjut, RUU Kesehatan juga dinilai akan melahirkan aturan-aturan lanjutan yang mengatur IHT tanpa memahami karakteristik industri dan tanpa mempedulikan bahwa IHT adalah sektor padat karya yang telah menyediakan jutaan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, FSP RTMM-SPSI mendesak agar Komisi IX DPR RI mengeluarkan aturan terkait tembakau dari RUU Omnibus Kesehatan.
Di dalam dunia bisnis prinsip kesehatan, keselamatan, dan juga keamanan kerja harus diprioritaskan da juga diaplikasikan. Hal ini tentu saja mempunyai tujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi semua pihak seperti para pekerja, pengusaha, atau instansi dalam dunia bisnis. Sering kali higiene perusahaan dan kesehatan kerja hiperkes kurang mendapatkan perhatian dari para pengusaha. Pada kedua hal tersebut adalah wadah dari kesehatan, keselamatan, dan juga keamanan kerja. Apabila hal tersebut terjadi tentu saja akan merugikan perusahaan. Kenapa tidak? Ya, karena kesehatan, keselamatan, dan juga keamanan kerja memiliki tujuan pokok untuk memajukan dan juga mengembangkan proses industrialisasi terutama dalam mewujudkan kesejahteraan para buruh. Apa Itu Kesehatan Kerja? Kesehatan kerja adalah suatu hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh berbagai pihak yang terlibat di dalam bisnis. Hal tersebut karena dengan adanya kesehatan yang baik akan menguntungkan para pelaku bisnis. Misalnya para karyawan yang sehat tentu akan jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan tentu saja akan membuat karyawan mampu bekerja lebih lama. Mangkunegara 2004 161 menjelaskan bahwa Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kesehatan adalah berbagai faktor yang ada di dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang dengan kata lain merupakan lingkungan yang bisa membuat seseorang menjadi stres, emosi, atau gangguan fisik. Martis dan Jackson 2006 245 menjelaskan bahwa Kesehatan kerja merujuk pada keadaan fisik, mental, dan stabilitas emosional secara yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cedera, masalah mental dan emosi yang dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas manusia normal pada umumnya. Dari pendapat ahli tersebut tentu dapat disimpulkan bahwa Kesehatan kerja adalah suatu keadaan kesehatan yang mempunyai tujuan supaya masyarakat pekerja mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Kesehatan yang dimaksudkan di sini meliputi kesehatan jasmani, rohani, maupun sosial. Hal tersebut dapat dicapai dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja atau penyakit umum. Menurut pendapat Flippo yang dikutip dari Sibarani Mutiara 2012 113, pada umumnya kesehatan kerja ini dibagi menjadi 2, yaitu physical health dan mental health. 1. Physical Health Preplacement physical examinations pemeriksaan jasmani pra penempatan.Periodic physical examinations for all key personnel pemeriksaan jasmani secara berkala untuk personalia.Voluntary periodic physical examinations for all key personnel pemeriksaan jasmani secara berkala secara sukarela untuk personalia.A well equipped and staffed medical dispensary klinik medis yang mempunyai staf dan perlengkapan yang baik.Availability of trained industrial hygienists and medical personnel tersedianya personalia medis dan ahli higiene industri yang terlatih.Systematic and preventive attention devoted to industrial stresses and strains perhatian yang sistematis dan preventif yang dicurahkan pada tekanan dan ketegangan industrial.Periodic and systematic inspections of provisions for proper sanitation pemeriksaan-pemeriksaan berkala dan juga sistematis atas ketentuan untuk sanitasi yang tepat. 2. Mental Health Availability of psychiatric specialist and instructions tersedianya penyuluhan kejiwaan dan psikiater.Cooperation with outside psychiatric and instructions kerja sama dengan spesialis dan berbagai lembaga psikiater dari luar organisasi.Education of company personnel concerning the nature and importance of the mental health problem pendidikan personalia perusahaan sehubungan dengan hakikat dan pentingnya masalah kesehatan mental.Development and maintenance of proper human relations program pengembangan dan pemeliharaan program hubungan kemanusiaan yang tepat. Faktor yang Menentukan Status Kesehatan Pengertian sehat di sini ini selalu digambarkan sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial seorang individu yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk melakukan interaksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Blum 1981 menjelaskan bahwa status kesehatan seorang individu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut Lingkungan, merupakan lingkungan fisik baik itu alami atau buatan, kimia organik, anorganik, logam, debu, biologis virus, bakteri, mikroorganisme, dan sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan.Perilaku yang meliputi sikap, tingkah laku, dan juga kesehatan yang meliputi promotif, preventif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, dan juga yang merupakan faktor bawaan dari setiap insan. Interaksi yang berasal dari beberapa faktor tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan seseorang, baik dalam kehidupan sehari-hari atau di tempat kerja. Sehingga, dalam pengelolaan kesehatan keempat faktor tersebut harus di perhatikan oleh semua pihak yang terlibat. Khususnya dalam aspek lingkungan dan pelayanan kesehatan. Sejak terjadinya revolusi industri, segala hal yang berhubungan dengan timbal balik pekerjaan yang dilakukan dan kesehatan pekerja semakin banyak dipelajari. Memang pekerjaan mungkin saja dapat berdampak negatif pada kesehatan. Namun sebaliknya pekerjaan juga dapat memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan pekerja jika dikelola dengan baik. Sehingga status kesehatan dari para pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerja yang dilakukannya. Pekerja yang sehat tentu saja mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencapai hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya. Faktor yang Menentukan Kesehatan Pekerja Kesehatan kerja diartikan sebagai spesialis ilmu kesehatan yang menganalisis akibat dari praktik kerja dan cara kerja terhadap tingkat kesehatan. Baik itu kesehatan fisik maupun mental. Selain itu juga merupakan ilmu kesehatan yang menganalisis alternatif usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan akibat kerja dan lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini mempunyai sifat medis dan para pekerja merupakan sasaran utamanya. Simanjutak 1994 menjelaskan bahwa kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja, seperti Kurang pencahayaan yang berakibat sakit pada ada sistem sirkulasi udara, sehingga debu dan partikel kecil lainnya dapat mengganggu sistem yang bekerja dengan menggunakan berbagai macam bahan kimia kebisingan yang lebih dari batas ambang pendengar berakibat ketulian pada pekerja. Beberapa kondisi tersebut tentu saja membutuhkan berbagai pencegahan dengan melakukan beberapa tindakan, yaitu sebagai berikut Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan secara keterangan tentang seluruh prosedur kerja yang ada sebelum melaksanakan ventilasi yang baik dan sesuai dengan berbagai macam cara kerja yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit berbagai macam alat pelindung diri secara teratur dan juga disiplin untuk menghindari risiko kecelakaan kerja. Apa Itu Keselamatan Kerja? Perlindungan bagi para tenaga kerja memang mempunyai beberapa aspek dan salah satunya adalah perlindungan keselamatan. Perlindungan yang dimaksud di sini adalah perlindungan supaya para tenaga kerja merasa aman untuk melakukan berbagai macam pekerjaannya sehari-hari dalam meningkatkan produktivitasnya. Bangun Wilson 2012377 menjelaskan bahwa Keselamatan kerja adalah perlindungan atas keamanan kerja yang dialami oleh para pekerja, baik secara fisik atau mental dalam lingkungan pekerjaan. Rivai 2005413 menjelaskan bahwa Keselamatan kerja adalah suatu perlindungan karyawan dari cedera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Swasto 2011107 menjelaskan bahwa Keselamatan kerja adalah suatu proses perlindungan tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang timbul dalam lingkungan pekerjaan. Perlu kamu tahu bahwa manajemen keselamatan kerja ini meliputi perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat kerja. Sedangkan kesehatan kerja merujuk kepada kebebasan tenaga kerja dari penyakit baik itu secara fisik atau mental. Dari beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli, dapat disimpulkan pengertian keselamatan kerja yaitu Keselamatan kerja adalah suatu bentuk perlindungan yang berhubungan dengan berbagai macam upaya pencegahan kecelakaan kerja atau lingkungan kerja dan tindakan pekerja itu sendiri. Alasan Pentingnya Keselamatan Kerja Terdapat 3 alasan yang mendasari bahwa keselamatan kerja ini merupakan hal yang harus dilakukan atau diaplikasikan bagi setiap perusahaan, yaitu sebagai berikut 1. Moral Manusia memang merupakan makhluk yang paling mulia di dunia ini, sehingga sepatutnya manusia mendapatkan perlakukan yang terhormat di dalam organisasi. Berdasarkan pada Undang Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan bahwa Manusia mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan, serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai nilai agama. Para pemberi kerja wajib untuk melaksanakan atau mengaplikasikan UU tersebut untuk membantu dan memperingan beban penderitaan atas musibah kecelakaan kerja yang dialami para karyawan dan juga keluarganya. 2. Hukum Undang Undang Ketenagakerjaan adalah jaminan bagi setiap pekerja untuk menghadapi risiko kerja yang dihadapi yang ditimbulkan dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Dalam hal ini bagi para pemberi kerja yang lala atas tanggung jawab dalam melindungi para pekerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Hukuman tersebut tentu saja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Undang undang tersebut yaitu UU No 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. UU tersebut dibuat dengan tujuan untuk melindungi para pekerja pada segala lingkungan kerja baik itu di darat, dalam tanah, permukaan air, di dalam air, atau udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. 3. Ekonomi Alasan ekonomi memang menjadi alasan yang paling mendasar dan akan dialami oleh setiap perusahaan. Hal tersebut karena perusahaan akan mengeluarkan banyak biaya yang tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja. Kebanyakan perusahaan membebankan kerugian akibat kecelakaan kerja yang dialami oleh pegawainya kepada pihak asuransi. Kerugian tersebut bukan hanya yang berhubungan dengan biaya pengobatan dan pertanggung jawaban saja, tetapi ada banyak faktor lain yang menjadi perhitungan akibat kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja. Faktor yang Menentukan Kondisi Pekerja Kondisi bangunan atau tempat yang digunakan untuk bekerja tentu saja harus memenuhi standar atau kriteria keselamatan kerja bagi para penghuninya. Kondisi mesin yang ada juga harus baik, sehingga harus ada penjadwalan perawatan setiap mesin yang digunakan. Hal tersebut tentu saja bertujuan untuk mencegah kerusakan mesin yang bisa membahayakan para pengguna mesin. Kondisi kerja sangat menentukan terjadinya kecelakaan kerja. Pada dasarnya terdapat 3 faktor yang menentukan kondisi pekerja, yaitu sebagai berikut 1. Kondisi Mental dan Fisik Kondisi mental dan juga fisik memang sangat mempengaruhi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Hal tersebut karena dengan kondisi mental dan juga fisik yang buruk atau tidak sehat tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. 2. Kebiasaan Kerja yang Baik dan Aman Ketika melakukan berbagai macam bentuk pekerjaan, para pekerja dituntut untuk bekerja dengan disiplin supaya tidak lalai dalam melaksanakan pekerjaannya. Tindakan lalai yang dilakukan oleh pekerja tentu saja dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja. 3. Pemakaian Alat Pelindung Diri Kurangnya kesadaran para pekerja dalam menggunakan berbagai macam alat perlindungan diri karena membuat tidak nyaman tentu akan berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Fungsi dari menggunakan alat pelindung diri di tempat kerja adalah untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja atau untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Setiap pekerja akan bekerja secara maksimal jika mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh pekerja memang menjadi tanggung jawab atau kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap perusahaannya. Prawirosentono Suyadi 200291 menjelaskan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja adalah menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan para karyawan agar tugas pekerjaan di wilayah kerja perusahaan dapat berjalan lancar. Sibarani Mutiara 2012163 menjelaskan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan juga upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik itu secara jasmani atau rohani tenaga kerja, serta hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Depnaker 2005 menjelaskan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala daya upaya pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, melindungi, dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan tersebut dilakukan dengan melalui berbagai langkah identifikasi, analisis, dan pengendalian bahaya dengan menerapkan pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja K3. Dari penjelasan yang disampaikan oleh para ahli tersebut bisa disimpulkan pengertian keselamatan dan kesehatan kerja K3 yaitu Keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu cara untuk melindungi para tenaga kerja dari bahaya atau ancaman kecelakaan kerja selama bekerja yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat yang mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terdapat beberapa tujuan dibalik pengaplikasian kesehatan dan juga keselamatan kerja K3 di dalam sebuah organisasi bisnis, yaitu sebagai berikut Agar setiap tenaga kerja memperoleh jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik itu secara fisik, sosial, dan juga setiap perlengkapan dan juga peralatan kerja yang dipakai dapat dipilih dengan seluruh hasil produksi dijamin terjaminnya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi para tenaga meningkatkan gairah kerja, keserasian kerja, dan juga partisipasi kerja dari para tenaga terhindar dari berbagai macam gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan setiap tenaga kerja dapat merasakan kenyamanan dan terlindungi dalam melakukan pekerjaannya. Supaya berbagai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja para tenaga kerja ini terjamin, ada beberapa unsur yang mendukung, yaitu sebagai berikut Adanya dukungan dari pimpinan direktur pabrik atau tempat kerja dan kegiatan yang pendidikan bagi seluruh tenaga kerja untuk bertindak secara SOP atau secara berbagai macam catatan tentang kecelakaan analisis yang mendalam tentang potensi penyebab kecelakaan peraturan. Peran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada umumnya peranan dari keselamatan dan kesehatan kerja K3 dalam produktivitas kerja di dalam sebuah organisasi, adalah sebagai berikut Menjamin bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan berbagai macam pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas bahwa setiap orang yang berada di lingkungan kerja perlu terjamin memastikan bahwa setiap sumber produksi bisa digunakan secara aman dan juga bahaya yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja.